Cyber-Counseling: Alternatif Cara dalam Meningkatkan Keberadaban Masyarakat Indonesia di Dunia Maya

Microsoft mengeluarkan laporan Indeks Keberadaban Digital ( Digital Civility Index ) tahun 2020. Hasilnya, Indonesia menduduki peringkat ke-4 dari bawah dengan angka 76, meningkat 9 poin dari tahun sebelumnya. Dalam laporan ini Keberadaban yang dimaksud terkait dengan perilaku berselancar di dunia maya dan aplikasi media sosial, termasuk risiko terjadinya penyebarluasan hoax, doxing, hate speech, trolling, misogini, diskriminasi, dan cyber-bullying.

Hal ini tentu memprihatinkan karena dapat dikatakan bahwa Indonesia terancam memiliki iklim bersosial media yang kurang sehat. Padahal pada tahun 2025 menurut World Economic Forum keterampilan yang  penting dimiliki antaralain resilensi, toleransi stres, dan fleksibilitas. Keterampilan tersebut dapat dimiliki apabila iklim dalam bersosial media sehat.

Oleh karena itu, dalam semangat membangun iklim bersosial media yang lebih sehat Universitas Negeri Yogyakarta melalui Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Konseling membekali para pendidik khususnya Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dengan keterampilan-keterampilan konseling dalam kegiatan Workshop Internasional "Cyber-Counseling Mechanism" yang telah diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom 27-28 Maret 2021 lalu.

Kegiatan yang diikuti 170 lebih peserta yang terdiri dari Guru, Dosen, Konselor dan Praktisi Bimbingan dan Konseling dari berbagai negara tersebut diharapkan mampu mendorong layanan konseling secara optimal sehingga dinamika yang dialami oleh peserta didik atau konseli dapat diatasi dan iklim bersosial media menjadi lebih baik.

Siaran ulang dapat dilihat melalui Channel YouTube UPT-LBK-UNY Official